Cari Blog Ini

Rabu, 02 Maret 2011

Add caption
   













Paradigma :
PNPM Mandiri Desa Maja 2011


Fasilitator sebagai Agen Perubah dan Agen Perdamaian

1.    agent of change (agen perubah ) 
2.    agent of peace  (agen perdamaian )
    F   asilitator program pemberdayaan adalah seseorang yang ditunjuk atau atas inisiatifnya sendiri melakukan fungsi fungsi pembimbingan, motivasi, pengarahan, bantuan, dan pembelajaran bagi kelompok atau para pihak dalam meningkatkan kemandirian dan keswadayaan. Peran ini tidak banyak berubah ketika kelompok-masyarakat yang di dampinginya menghadapi berbagai masalah, kesulitan, bencana dan intensitas konflik yang meningkat.

Fasilitator memiliki fungsi yang strategis sebagai agen pembaharu-perubahan sekaligus agen perdamaian. Artinya setiap tugas yang dijalankan tidak terlepas dari upaya untuk membantu dan mendorong para pemangku kepentingan untuk dapat memelihara proses pembangunan secara damai dan berkelanjutan.

Dalam memfasilitasi penyelesaian konflik dalam proses perencanaan pembangunan fasilitator dapat memposisikan dirinya dalam situasi yang memungkinkan masing-masing pihak dapat menemukan sendiri alternatif penyelesaian tanpa menimbulkan persoalan baru, bahkan mendorong masing-masing kelompok menurunkan intensitas ketegangan yang dialaminya.

Demikian halnya fasilitator disamping sebagai tenaga pendamping khusus program pembangunan, melekat pula dalam dirinya sebagai pelaku perdamaian. Karena dengan kehadirannya diharapkan dapat membantu membuka kebuntuan dan dialog diantara para pemangku kepentingan dalam menjalani fungsinya masingmasing.

Menurut Anda hal-hal apa saja yang menjadi bagian dari
fungsi fasilitator sebagai agen perubah (agent of change) ?
Menurut Anda hal-hal apa saja yang menjadi bagian dari
fungsi fasilitator sebagai agen perdamaian (agent of
peace) ?

-           
                   Sumber : Seminar program  pemberdayaan dalam fungsi pengentasan kemiskinan tahun 2011


Selasa, 11 Januari 2011

Desa Maja Luncurkan Program Pemberdayaan Ibu Tangguh


[OC-3 Banten PNPM Mandiri Perkotaan]Penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin merupakan proses berkelanjutan yang tidak dapat dilepaskan dari proses aktif para pelaku, baik oleh pendamping P2KP maupun oleh kelembagaan, dalam hal ini Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).
Seperti yang dilakukan BKM Harapan Kita, Desa Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa Maja memiliki permasalahan yang cukup pelik terkait dengan banyaknya perempuan yang menjadi orangtua tunggal dan menanggung 3 – 5 orang anak usia sekolah per orangnya. Dalam kata lain, para ibu tunggal ini menjadi tulang punggung keluarga.
Untuk itu, Koordinator BKM Harapan Kita Rohendi dan anggota lain menyatukan komitmen, mengemban amanah yang diberikan warganya untuk berupaya memberdayakan masyarakat, terutama ibu-ibu tunggal agar menjadi lebih produktif dan memiliki usaha. Diharapkan, masing-masing ibu tunggal mampu mendapatkan penghasilan dari usaha produktif tersebut.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan melakukan inisiasi kerja sama (channeling) pada awal Maret 2010 dengan mengekspose peran P2KP dalam penanggulangan kemiskinan ke  personel PKPU Jakarta. Selanjutnya akhir Maret 2010, Korkot P2KP Advanced Lebak mengajak PKPU bersama-sama melakukan kunjungan ke BKM Harapan Kita Desa Maja.
Dalam kunjungan tersebut Tim PKPU memaparkan beberapa program yang sedang dan telah dilakukan, serta mencoba menggali informasi tentang profil BKM, profil desa serta potensi dan masalah yang dihadapi. Hasil dari kunjungan tersebut adalah peluang Program Ibu Tangguh—pemberdayaan ekonomi bagi ibu tunggal miskin; dan pengembangan produk unggulan desa: Satu Desa Satu Produk Unggulan.
Para peserta ToT Fasilitator Pendamping Program Ibu Tangguh di Desa Maja [OC-3 Banten PNPM Mandiri Perkotaan]Selanjutnya pada Mei 2010, Tim PKPU melakukan survey untuk menyeleksi ibu tunggal miskin di Desa Maja dan Citeras. Jumlah calon penerima manfaat di Desa Maja adalah 20 orang, dengan donatur program dari PT. Bank Mandiri, Tbk. Selain Program Ibu Tangguh, dipersiapkan pula program beasiswa bagi anak-anak dari ibu tunggal miskin tersebut, sehingga penanganan masalah dapat lebih maksimal.
Pada 26-27 Mei 2010, Tim PKPU bersama perwakilan donatur dari Bank Mandiri mengunjungi BKM Maja dan calon penerima manfaat di Desa Maja. Tim CSR Bank Mandiri sangat puas dengan persiapan program, serta meminta PKPU dan BKM merancang Gapura program kemitraan juga persiapan sarana pertemuan untuk pembinaan ibu tunggal miskin di Desa Maja, sekaligus persiapan “Launching Program Seribu”.

TOT Fasilitator Pendamping dan Launching Program Ibu Tangguh
Selanjutnya dilaksanakan TOT Fasilitator Pendamping Program Seribu selama 3 hari di Gedung PKPU, Jakarta pada Juni 2010, yang diikuti oleh 30 peserta perwakilan seluruh Indonesia. Duta Kabupaten Lebak yang mengikuti TOT tersebut ada empat orang, seorang dari UPK BKM Harapan Kita Desa Maja, seorang dari Kader BKM Citra Jaya, Desa Citeras, dan dua orang Faskel MK PNPM Mandiri Perkotaan.
Acara peluncuran Program Ibu Tangguh di Desa Maja [OC-3 Banten PNPM Mandiri Perkotaan]Pada 22 Desember 2010, dilangsungkan launching Program Seribu di Aula Desa Maja, dimulai pukul 10.00 WIB. Acara dihadiri oleh Vice President Bank Mandiri DKI Jakarta dan Banten, Direktur PKPU, Tim KMP P2KP Advanced, Tim KMW PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Banten, Tim PNPM Mandiri Perkotaan dan P2KP Advanced Lebak, serta unsur pemda dari Kecamatan Maja, Polres, Koramil, dan kepala desa se-Kecamatan Maja.
Acara diawali dengan Pagelaran Kesenian Islami Marawis, sebagai ucapan selamat datang bagi para tamu. Vice President PT. Bank Mandiri, Tbk DKI Jakarta dan Banten Deny Juhana mengatakan, peresmian Program Ibu Tangguh dipusatkan di Desa Maja sebagai wujud pemberdayaan ekonomi bagi ibu tunggal miskin—yang disebut dengan ibu tangguh. Besaran dana program adalah Rp20 juta untuk digulirkan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang beranggotakan ibu tunggal, binaan BKM Harapan Kita Desa Maja.
Dilanjutkan dengan sambutan dari Direktur PKPU Agung, yang memaparkan pentingnya mensyukuri segala nikmat yang Allah SWT berikan. “Semoga program ibu tangguh, yang merupakan kolaborasi kemitraan antara Bank Mandiri, PKPU dengan BKM Harapan Kita Desa Maja dapat terus ditingkatkan dan diperluas dengan kerjasama lain, seperti produk unggulan pertanian,” kata Agung.

Sekilas Desa Maja
Secara geografis, Desa Maja adalah bagian dari Kecamatan Maja dan berada di sisi jalur jalan Rangkasbitung – Maja, sekitar 21 kilometer dari pusat kabupaten Lebak (Rangkasbitung). Lokasi ini bisa dilalui kendaraan pribadi menuju Kabupaten Lebak, atau dengan kendaraan umum jurusan Rangkasbitung – Maja dengan ongkos angkut sekitar Rp6.000 (siang hari).
Jarak Desa Maja dari ibukota Kecamatan Maja adalah 100 meter; sedangkan jarak desa terdekat adalah 1 kilometer. Waktu tempuh ke ibukota Kecamatan Maja sekitar 5 menit; ke ibukota Kabupaten Lebak mencapai 30 menit; Waktu tempuh ke desa terdekat adalah sekitar 10 menit, begitu pula waktu tempuh ke pusat fasilitas terdekat, yaitu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak kantor Kepala Desa Maja ke Kantor Camat Maja adalah 100 meter.
Desa Maja memiliki luas wilayah 463 hektare, terdiri atas delapan RW dan 40 RT. Wilayah utara berbatasan dengan Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang; Selatan, berbatasan dengan Desa Cipining, Kecamatan Curugbitung; Timur, berbatasan dengan Desa Sangiang; dan barat, berbatasan dengan Desa Sukaraja, Kecamatan Maja.
Penduduk Desa Maja umumnya menekuni pertanian, perkebunan dan perdagangan sebagai mata pencaharian utama.
Perlu diketahui, BKM Harapan Kita, Desa Maja sudah tidak lagi didampingi oleh P2KP. Namun, berkat komitmen dan keaktifan para anggota BKM, kelembagaan ini mampu mengakses CSR Mandiri. (Jaelani, TA CB OC-3 Provinsi Banten PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)

Jumat, 17 Desember 2010

Pemkab Tetapkan 3 Program Entaskan Kemiskinan

Rabu, 10 November 2010 20:21:10
RANGKASBITUNG - Pemkab Lebak menetapkan tiga program prioritas untuk penanggulangan keluarga miskin. Ketiga program itu pelaksanaannya akan dilakukan tim penanggulangan yang diketuai Wakil Bupati Amir Hamzah.
Diketahui, program-program itu adalah bantuan perlindungan sosial di antaranya, mengawasi agar penyerapan raskin tepat sasaran, program pemberdayaan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Perdesaan, serta pengembangan usaha mikro kecil melalui pinjaman kredit dari bank pemerintah maupun Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Sekadar informasi, warga miskin di Lebak saat ini sebanyak 171.199 KK dari total 324.401 KK.
Sekda Lebak Ruswan Effendi, usai memimpin rapat koordinasi bersama tim penanggulangan keluarga miskin di Aula Multatuli, menegaskan, Pemkab terus berupaya menekan angka warga miskin dengan cara membentuk tim yang sebagian besar anggotanya adalah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD). "Seperti kepala Dinas Kesehatan yang ada kaitannya dengan penanggulangan pelayanan kesehatan warga melalui asuransi jaminan kesehatan, Dinas Cipta Karya yang berkaitan dengan sarana prasarana pendukung di permukiman penduduk, seperti sarana mandi cuci kakus (MCK), sarana air bersih dan lain-lain, serta Bagian Administrasi Ekonomi yang berkaitan dengan tugas pemantauan beras warga miskin (raskin)," ujar Ruswan kepada Radar Banten, Selasa (9/11). Ditegaskan, tim penanggulangan kemiskinan akan mulai bekerja saat ini.
Ditemui terpisah, Kepala Bidang Urusan Ekonomi Desa Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BP2KBMPD) Lebak Sukatmin mengaku yakin tim penanggulangan keluarga miskin yang telah dibentuk Pemkab mampu menjalankan tugas dengan baik. "Dalam rapat yang digelar tadi (kemarin-red), Pak Sekda berharap tim penanggulangan keluarga miskin ini melakukan evaluasi selambat-lambatnya satu bulan sekali," kata Sukatmin.

Kamis, 16 Desember 2010

anling di Kab. Lebak yang berjumlah 202 orang pada tahun 2011 akan diberikan bantuan sebesar 500 juta rupiah oleh Pemkab Lebak, hal ini diungkapkan Bupati Lebak, H. Mulyadi Jayabaya pada acara Hari Kesehatan Nasional Ke-46 Tahun 2010 Tingkat Kab. Lebak, kamis (11/11) di halaman kantor Dinas Kesehatan Kab. Lebak.
Pemberian bantuan untuk manling ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja manling yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama yang akses rumahnya jauh dari puskesmas maupun poskesdes. "memang biaya pengobatan di puskesmas bagi warga miskin sudah digratiskan, namun akses menuju puskesmas maupun poskesdes jauh dan memakan ongkos yang besar, dengan keberadaan manling diharapkan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal." Demikian diungkapkan bupati.
Peringatan hari kesehatan nasional tahun ini mengusung tema "Keluarga Sehat Investasi Bangsa", karena kesehatan adalah hal yang mahal maka seluruh lapisan masyarakat harus menyadari akan pentingnya hidup sehat yang diawali dari prilaku sehat dalam keluarga.
Petugas kesehatan di Kab. Lebak masih sangat kurang dibandingkan jumlah penduduk, oleh karena itu diharapkan agar para lulusan sekolah kesehatan yang ada di Lebak bisa mengabdi di Lebak untuk menutupi kekurangan tenaga kesehatan.
Saat ini terdapat 73 puskesmas, 39 poskesdes dan 2 poskestren tersebar di 28 kecamatan di Kab. Lebak yang melayani 1,2 juta jiwa penduduk Kab. Lebak
Selain program bantuan untuk maling, pada tahun 2011 Pemkab Lebak bekerjasama dengan PT. Askes untuk melayani pengobatan masyarakat miskin sekitar 8900 orang yang belum mendapatkan jamkesmas. Kerjasama ini menjamin pelayanan kesehatan gratis dari mulai puskesmas sampai dengan rumah sakit, bahkan jika ada yang harus berobat ke RSCM akan dibiayai oleh PT. Askes. Bagi para kader posyandu, tahun 2011 akan mendapatkan bantuan pakaian seragam kader posyandu.
Pada acara tersebut, Insan Kesehatan Kab. Lebak menyatakan kesiapannya untuk mendukung sepenuhnya program-program pembangunan, termasuk di dalamnya program di bidang kesehatan.
Sumber : Humas Lebak